Metode pencatatan persediaan barang dagangan secara terus menerus
pada setiap terjadi transaksi yang menyangkut persediaan barang dagangan baik pembelian dan penjualan .
1. Pembelian
a. Tunai
Persediaan barang dagangan (D) XX
Kas (K) XX
b. Kredit
Persediaan barang dagangan (D) XX
Huatang Dagang (K) XX
2. Retur Pembelian
a. Tunai
Kas (D) XX
Persediaan barang dagangan (K) XX
b. Kredit
Hutang dagang (D) XX
Persediaan barang dagangan (K) XX
3. Potongan Pembelian
a. Tunai
Potongan pembelian tunai tidak dicatat.
b. Kredit
Hutang dagang (D) XX
Persediaan barang dangan (K) XX
4. Beban angkut pembelian
Persediaan barang dagangan (D) XX
Kas (K) XX
5. Penjualan
a. Tunai
Kas (D) XX
Penjualan (K) XX
HPP (D) XX
Persediaan barang dagangan (K) XX
b. Kredit
Piutang dagang (K) XX
Penjualan (D) XX
HPP (D) XX
Persediaan barang dagangan (K) XX
6. Retur penjualan
a. Tunai
Retur penjualan (D) XX
Kas (D) XX
Persediaan barang dagangan (D) XX
HPP (K) XX
b. Kredit
Retur penjualan (D) XX
Piutang Dagang (K) XX
Persediaan barang dagangan (D) XX
HPP (K) XX
7. Potongan penjualan
a. Tunai
Potongan penjualan tunai tidak dicatat
b. Kredit
Kas (D) XX
Potongan penjualan (D) XX
Piutang dagang (K) XX
8. Beban angkut penjualan
Beban angkut penjualan (D) XX
Kas (K) XX
Sumber :
http://triharyanto2.wordpress.com/2009/04/06/modul-akuntansi-kelas-xii/
http://www.attayaya.net/2010/06/siklus-akuntansi.html